Hanya satu salib yang dibutuhkan dunia untuk diingatkan akan nilai sejati Trent Alexander-Arnold. Setelah dikeluarkan dari skuad Gareth Southgate untuk jeda internasional baru-baru ini, bek kanan Liverpool adalah seorang pria judi77 dalam misi dalam kemenangan 3-0 timnya atas Arsenal di Stadion Emirates. Itu adalah penampilan khas Alexander-Arnold sejak dia masuk ke tim Liverpool empat tahun lalu – menyerang dari atas ke bawah di sisi kanan, melepaskan umpan silang yang bagus, mengganggu dan mengganggu pemain lawan.

Sayangnya, penampilan bek kanan Liverpool musim ini sangat sedikit. Kelesuan yang telah mencengkeram Liverpool sejak pergantian tahun, dan telah melihat peluang tim Liga Premier Inggris online terpukul, tampaknya telah mempengaruhi Alexander-Arnold lebih dari kebanyakan.

Pada tahun-tahun di mana tim Anfield berada dalam performa terbaiknya, segalanya tampak biasa bagi bek kanan, tetapi tahun ini ia telah memotong angka yang hilang di kali, dan kesalahan telah merayap masuk. Yang terbaru datang melawan Real Madrid di Liga Champions, di mana sundulannya yang buruk memungkinkan Marco Asensio untuk mencetak gol kedua tim tuan rumah.

While Liverpool have sorely missed Virgil van Dijk and Joe Gomez this season, the absences of those two defenders has also had a negative effect on the two regular full-backs. It’s plain to see that Andrew Robertson and Alexander-Arnold have not quite looked comfortable defensively given the chopping and changing of Liverpool’s two centre-halves, and the absence of van Dijk in particular has meant that the team look shaky all over the pitch, not least in Alexander-Arnold’s area of the field.